2019

I

Terima kasih telah mengisi daftar hadir di hidupku

Telah ada di sibuk dan senggangku

Hari ini aku oke juga, nggak tahu besok lusa

Semoga aja iya

Tidur di siang harinya dan bercerita sampai tengah malam

Denganmu setidaknya, waktuku di dunia tidak kuhabiskan dengan saling membenci


II

Bunda, bunda, bunda baru Ayah

Bunda, bunda, bunda, baru Ayah

Ini aku Bunda!

Bunda bukan malaikat tanpa sayap

Apalagi golongan jin

Bunda Cuma manusia

Dengan surga di telapak kakinya

Persaksikan aku, Bunda

Misi hidupku ialah dua:

Senyum milikmu, dan

Surga milikNya


III

Aku bisa saja tiba-tiba meneleponmu,

Menyelesaikan urusan rindu

Mungkin nanti, sebentar ya

Aku keramas dulu

Bahkan di depan foto profilmu

Aku harus tampil ganteng


IV

Pikiranku sedang kota. Hiruk pikuk ramai macet semrawut

Ingin lari ke gunung meninggalkan otak di rumah saja

Cara yang paling gampang adalah lupa

Cara yang paling rumit adalah jadi gila


V

Selamat malam

Semoga tercerahkan

Dengan seperangkat alat sholat

Dan jangan lupa sikat gigi

Wudhu cuci tangan cuci kaki

Selamat malam

Awas nyamuk!

Makin larut, berbanding lurus dengan godaan

Selamat malam

Esok masih ada hari

Sambut dengan dua rekaat

Dunia, pun di akhirat


VI

Hari-hariku berlalu

Tak satupun darinya yang kurindu

Tidak untuk hari ini

Untukmu

Berhari-hari selalu ku rindu

Menuju

Menuju pintu taubat yang tak kunjung ketemu

Anjing

Anjing menggonggong, kafilah berlalu

Aku, hari ini,

Dan esok yang tak menentu


VII

Tujuh hariku dalam seminggu selalu begitu

Disekap bimbel dan dipaksa menghitung pendapatan nasional

Kuputuskan berkaca,

Pada matahari yang mengintip malu dibalik pohon rindang

Lalu berlari

Menuju taman mimpiku

Namun sayang,

Malah dikejar-kejar ambisi, utopia, dan kemrungsung

Dan aku selalu punya cara

Untuk memacu adrenalin


VIII

Orang lain datang

Orang lain pergi

Datang dan pergi

Aku bisa

Memaafkan, merindukan, menemani, meninggalkan

Yang pergi, biarkan

Yang datang, sambut


IX

Yang kubutuhkan sedikit

Namun yang kurisaukan lumayan

Bodohnya,

Hingga aku jatuh ke dalam jurang tak berdasar

Dalam pikiran janji masa depan

Dan mimpi yang terkonversi menjadi:

Air Jordan retro 1 ?!

Berhenti berpikir tentang masa depan

Bangun, makan, mandi!


X

Sudah kubilang Solo, berkali-kali kubilang bahwa apapun itu, Slamet Riyadi selalu bisa membuatku benar-beanr jatuh cinta, lagi dan lagi. Sungguh, sungguh, sungguh, dan sungguh (kalau mau aku bisa menulis sungguh satu halaman penuh) malam itu aku tertawa lepas, jiwaku bebas, dan aku merasakan apa yang orang-orang sebut cinta. Entah, lampu-lampunya yang elok, macetnya yang ‘ealaah’, dan manusia-manusianya yang, apa ya? Pokoknya.

Ya, pokoknya!


XI

Mama bagi anak-anaknya

Yang selalu bisa,

Pasti bisa

Buatku kembali percaya

Kembali menyusun harapan

Dan sebuah esai tertulis rapi di kepala

Sebagai balas jasa,

Yang tidak mungkin bisa membalas jasanya

Mama, ooh… ooh…

Selalu kucinta

Selama Indonesia,

Masih berbentuk republic

Sampai nanti, piala dunia

Atau sampai surga

Terletak di telapak kakimu, ka ya?


XII

Maaf ayah aku bukan aktivis

Maaf Mama aku apatis

Tujuh hari semingguku habis

Habis

Sementara orang lain mengais-ngais


XIII

Bohong kalau

Aku bilang tidak mau jadi puitis

Seperti Ariel Noah yang kata-katanya racun

Bohong kalau

Aku bilang tidak mau punya cerita hebat seperti Tintin

Bohong kalau

Aku bilang tidak mau jadi manusia serba bisa

Seperti Iron Man

Aku ingin pandai berbohong

Agar tidak banyak maunya


XIV

Mendengarmu

Aku tidak perlu alat bantu dengar

Bahkan tidak perlu mendengar

Kau terdengar

Dalam setiap aliran hemoglobinku

Di setiap glomerulus dan kapsul bowmanku

Di ujung tumit kaki kananku

Kau terdengar,

Dalam setiap hembus nadi

Aku mendengar keresahanmu

Wahai,

Rumahku, taman bermainku, lapanganku

Semua keluh kesahmu

Sambatmu

Bebanmu

Semua polusi dan sampah plastic

Ratusan paus dan penyu yang mati sia-sia

Jerit tangis ribuan hektar hutan

Beban asap pabrik dan kendaraan

Bermil-mil jalan raya dan trotoar

Aku tahu, aku dengar

Aku sadar, aku

Bumi,

Tapi aku bisa apa?

Tinggalkan komentar