ASMR Makan dan Hujan 2 Jam

Sejauh ini, ada satu jenis konten (bil khusus video YouTube) yang saya amati tidak pernah sepi peminat. Saya kira itu adalah ASMR (sampai sekarang tidak pernah saya ingat benar apa kepanjangannya, meski sudah berkali-kali mencari tahu).

Konten audio visual yang audionya sangat menggelitik ini biasanya kita jumpai dalam bentuk rekaman orang makan, atau istilah modernnya food vlog. Dengan kecanggihan teknologi audio kita bisa mendengar dengan sangat jelas setiap suara yang dihaslikan oleh para food vlogger ini. Dari suara mengunyah sampai suara menelan minum pun bisa terdengar jelas. Saya bertanya-tanya bagaimana bisa sebuah teknologi merekam suara-suara itu? Apakah para food vlogger ini menanam microphone di dalam tenggorokan mereka? Atau bagaimana?

Selain makan-makan, konten ASMR ini juga tersedia dalam bentuk lainnya. Pernah lihat video mengganti sepatu kuda? Itu salah satu favorit saya, atau video ASMR mencukur rambut dan jenggot? Itu juga nagih ditonton.

Menariknya lagi, kita sebenarnya sadar atau tidak sih, kalau konten-konten ini sesungguhnya adalah hal-hal biasa?, kejadian-kejadian remehyang biasa kita lakukan sehari-hari. Makan, minum, mengetik, pergi bercukur, atau bahkan saya pernah mendapati sebuah video ASMR seseorang yang sedang menulis. Menulis lho! Kan ini semua hal yang sduah diluar kepala kita. Bagaimana bisa hal-hal yang biasa, rutinitas yang dikerjakan setiap hari, menjadi hal yang banyak dinginkan ketika berwujud sebuah konten?

Saya ingat, seorang teman pernah bercerita bagaimana sebuah video berdurasi 2 jam yang berisikan suara hujan bisa membantunya tidur nyenyak.

Fenomena hujan sudah kita rasakan sejak kecil lho! Harusnya konten “HUJAN DERAS 2 JAM”, “SUARA HUJAN DAN GUNTUR PENGANTAR TIDUR HD”, atau “SOLO CAMPING: TIDUR DAN MEMASAK DENGAN SUARA HUJAN DI DALAM TENDA (ASMR)” menjadi sesuatu yang tidak menarik bagi kita. Tapi kenapa konten-konten demikian, dan sejenisnya meraup jutaan bahkan puluhan juta views?

Atau jenis konten lain bernama podcast, rekaman audio berdurasi setengah sampai berjam-jam berisi dua atau lebih orang ngobrol ngalor ngidul, yang dengan keajaiban teknologi, ketika kita dengarkan seolah-olah kita berada di tengah-tengah mereka. Bagaimana bisa hal-hal ‘biasa’ dan lumrah seperti ini laris manis? Bahkan nenek moyang kita pun sudah melakukan ngobrol lho!

Ajaibnya tekonologi, ia mengubah hal-hal biasa dan membosankan ini menjadi sebuah karya yang menarik dan nagih, bahkan bisa menghasilkan duit.

Barangkali, mendengarkan hujan atau mendengarkan orbrolan, atau mungkin menyantap makanan kini tidak lagi menjadi referensi utama. Konten-konten ASMR lah yang menjadi rujukan kita melepas rasa dahaga dan bosan. Semakin hari konten-konten semacam ini semakin laris, disaat pekerjaan kita sehari-hari terasa semakin membosankan. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan adalah efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi itu sendiri.

Ironisnya, teknologi jugalah penyebab hal-hal keseharian tadi menjadi tidak menarik, layak dilewatkan, dan sah-sah saja dilakukan dengan setengah hati.

Berkat teknologi, kita bisa membawa suara hujan berjam-jam ke dalam kamar, dan mencapai tidur yang berkualitas, tapi berkat teknologi juga kita jadi tidak khusyuk menikmati hujan yang real. Alih-alih duduk bengong menikmati hujan, kita malah mendokumentasikan langit dan memilih backsound yang tepat demi kebutuhan instastory.

Berkat teknologi, video ASMR makan dan minum menjadi hal yang ‘mengenyangkan’, disisi lain ketika menyantap makanan yang sebenarnya, sikap khusyuk dan nikmat tiap suapan hampir mustahil kita rasakan, karena kita terlanjur terhipnotis oleh tontonan atau film yang kita pilih untuk menemani kegiatan makan kita. Sudah tidak jelas lagi mana yang benar, makan sambil nonton, atau nonton sambil makan.

Saya percaya, teknologi memungkinkan kita menjangkau banyak hal, dan melewatkan banyak hal lainnya.

Okelah, beberapa orang memang tidak punya waktu untuk berlama-lama melakukan hal-hal ini. Sarapan tidak bisa dilakukan dengan syahdu karena harus bergegas berangkat ke kantor, atau bagaimana bisa kita menikmati turunnya hujan, sementara kita sedang berada di tengah-tengah meeting. Video ASMR makan dan hujan 2 jam inilah jawaban atas kesibukan manusia modern.

Di samping urusan efisiensi, kegandrungan pada konten ASMR makan, mencukur rambut, hujan 2 jam, dan podcast ini adalah jalan bagi manusia untuk menyelam ke ruang lebih dalam di dirinya. Yang tidak hanya melihat dan mendengar tapi juga merasakan. Menjadi manusia yang benar-benar manusia.

Konten-konten ASMR makan dan hujan 2 jam adalah bukti kerinduan kita akan hal-hal kontemplatif, hal yang erat kaitannya dengan kejiwaan manusia. Yang mana rasa-rasanya makin kesini makin sulit kita dapatkan di dunia yang makin tergesa-gesa.

Tinggalkan komentar