Senyum Itu Indonesia

Catatan dari SPBU

Dunia ini diciptakan oleh Allah dengan penuh keseimbangan. Kalau satu hal memiliki kekurangan, pasti satu hal tadi memiliki kelebihan di sisi yang lain. Contohnya manusia, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan tentunya kelebihan dan kekurangan seseorang dengan orang lain berbeda-beda.

Setelah kupikir-pikir, ternyata tidak hanya manusia yang memiliki keseimbangan dalam hal kelebihan dan kekurangan. Binatang juga memilikinya, tumbuhan juga. Di satu sisi, singa adalah binatang yang gagah, tapi dia tidak mampu terbang. Sedangkan kelelawar, dia tidak segagah singa, tapi dia bisa terbang. Bunga mawar selain harum, bentuknya juga indah. Tapi dibalik keindahannya ia memiliki duri yang tajam. Lebih jauh kupikirkan lagi, ternyata oh ternyata. Tidak hanya makhluk hidup yang memiliki keseimbangan, benda mati pun juga memilikinya. Rumah misalnya, ada rumah yang desainnya bagus, tapi tidak tahan banjir. Ada juga rumah yang desainnya biasa-biasa saja, tapi tidak pernah kebanjiran. Mobil juga, motor, sepeda, hp, laptop, kamera, bahkan sesuatu hal yang besar seperti negara pun memilikinya.

Negara kita Indonesia ini, memiliki banyak kekurangan, banyak permasalahan yang kita miliki, masalah kependudukan lah, pendidikan lah, kesejahteraan, maraknya praktik korupsi, KKN, bahkan tingkah laku para pejabat negeri ini pun bisa disebut sebagai kekurangan. Eits, jangan lupa setiap yang ada kekurangannya sealalu ada kelebihannya, kita saja yang tidak tahu atau tidak peka terhadap kelebihan-kelebihan negara kita. Saking banyaknya kekurangan-kekurangan ini diberitakan di televisi, kelebihan-kelebihan yang mengimbanginya pun seakan-akan tertutupi.
Sebenarya kelebihan-kelebihan apa yang kita miliki, yang dapat menutupi kekurangan-kekurangan yang sangat banyak tadi?

Tentunya banyak sekali. Indonesia ini negeri yang luas, tidak hanya goegrafisnya, tapi juga luasnya hikmah yang terkandung di dalamnya. Kekayaan alam misalnya, atau keberagaman suku bangsa dan bahasa, dan banyaknya kebudayaan daerah yang kita miliki. Dan tentunya masih banyak lagi, aku pernah baca di media sosial, katanya Indonesia termasuk negara tertasa dengan tingkat penduduk paling dermawan di dunia, hebat ya. Apalagi ya kelebihan yang kita punya? Pastinya banyak lah.

Ada satu kelebihan yang bangsa kita ini miliki, yang banyak dari kita tidak menyadarinya, yaitu: Senyum!

Orang Indonesia dikenal oleh dunia sebagai orang-orang yang ramah, malah ada yang bilang kalau yang paling ramah di dunia. Nah, kita harus bangga dengan prestasi ini, tidak cukup dengan rasa bangga, kita juga harus melestarikannya. Jangan sampai budaya ini punah begitu saja. Kita bisa memulainya dengan banyak hal, menyapa orang lain kalau berpapasan di jalan misalnya, atau memberi salam, melempar senyum, peduli dengan sesama, dan banyak cara lainnya, kalian cari tahu sendiri deh! Banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk perubahan besar di negeri ini.

Karena apa? Karena kita mencerminkan Indonesia. Ketika dunia melihat kita, mereka melihat Indonesia. Jangan sampai ketika orang lain melihat kita, melihat Indonesia, mereka melihat sisi kumuhnya, sisi korupsinya, dan hal-hal negatif lainnya. Sehingga kemudian Indonesia di cap sebagai negara terkorup didunia, negeri yang kumuh, terbelakang. Jangan sampai!
Sebelum terlambat, mari bersama kita ubah pandangan dunia tentang Indonesia, kita lestarikan budaya-budaya baik yang sudah ada. Gotong-royong, ramah, murah senyum, toleransi, dan budaya lainnya. Agar apa? Agar kelak ketika orang lain melihat kita, mereka melihat Indonesia yang murah senyum, Indonesia yang ramah, yang harmonis, penuh toleransi dan kedamaian, tapi tentunya dengan tetap melakukan perbaikan terhadap kekurangan yanag ada disana-sini.

Kita buktikan kepada dunia bahwa seberat apapun masalah yang kita hadapi, yang Indonesia hadapi, kita akan mengahadapinya bersama-sama dengan senyuman.

Seperti petugas yang ada di SPBU ini, mereka selalu ramah, selalu mengawali dengan menyapa, dan melempar senyum.

Salah satu petugas ketika aku akan mengisi bensin, dengan senyum manis dibawah hidung tentunya, “Dari nol ya mas?”. Katanya
“Bukan, saya dari Solo”. Kujawab seenaknya sambil tersenyum balik. Senyum mbak-mbak petugas tadi malah semakin mengembang.

Bensin selesai di isi, aku menutup jok motor, bergegas meninggalkan SPBU, dan mbak petugas tadi masih berdiri disana, lanjut melayani pengandara motor yang lain. Masih dengan senyum yang sama.

Mari mengikuti jejak para petugas SPBU, menjadi pribadi yang murah senyum. Selain karena senyum itu sedekah, dengan senyum itu pula dunia akan melihat kita.
Karena senyum itu kita, senyum itu Indonesia.

Satu tanggapan untuk “Senyum Itu Indonesia

Tinggalkan komentar