Memilih Hidup Seperti Bumblebee

Kalau ngomongin Transformers, biasanya ada 3 robot yang langsung muncul di kepala; Megatron, pemimpin Decepticon, robot-robot yang jahat; Optimus Prime, pemimpin Autobots, robot-robot yang baik dan berteman dengan manusia; sama Bumblebee, anggota Autobots sekaligus tangan kanan Optimus Prime.

Diantara 3 tadi, yang paling dikenal ya siapa lagi kalau bukan Bumblebee. Kalau nggak tahu namanya, minimal tahu ada robot di Transformers yang warnanya kuning, paling mencolok, dan paling sering muncul di film.

Di film diceritakan nama aslinya B-127, dapat mandat dari Optimus Prime untuk sembunyi dan membuat base di Bumi dikarenakan planet asal mereka, Cybertron diambang kehancuran dan dikuasai oleh Decepticon.

Perjalanan B-127 ke Bumi tidak berjalan mulus. Salah satu Decepticon, Blitzwing mampu melacak keberadaan B-127, kedua robot ini terlibat pertarungan yang menyebabkan B-127 kehilangan prosesor vokalnya, yang menyebabkan ia tidak bisa lagi berbicara dan mengharuskannya berkomunikasi melalui frekuensi radio.

Di versi film (2018), B-127 bertemu dengan anak perempuan bernama Charlie Watson yang memberinya nama Bumblebee karena suaranya seperti lebah dan berwarna kuning. Berbeda dari versi komik yang sejak awal ia dipanggil Bumblebee.

Sepanjang cerita komik, Bumblebee bertransformasi menjadi VW Beetle Klasik. Sedangkan di film sebelum menjadi VW Beetle, Bumblebee sempat menjadi Willy MB Jeep, yang kemudian setelah VW Beetle, Bee memiliki bentuk alternatif menjadi Chevrolet Camaro.

Bumblebee adalah prajurit kesayangan Optimus Prime, ditugaskan untuk melindungi planet Bumi untuk dijadikan tempat persembunyian Autobots. Di film Transformers (2007), Bumblebee ditugaskan untuk mengawal Sam Witwicky, seorang manusia yang tahu jalan menuju sebuah benda penting bagi planet Cybertron.

Tidak ada yang istimewa dari Bumblebee, tidak jika dibandingkan Autobots yang lain. Badannya paling kecil diantara yang lain dan tidak bisa berbicara. Selebihnya, Bumblebee adalah letnan kepercayaan Optimus. Bumblebee adalah sahabat terbaik Optimus Prime, loyalitasnya lah yang membedakannya dengan Autobots lainnya, bahkan dengan semua robot di Transformers. Selain Optimus Prime, Bumblebee adalah satu-satunya Autobots yang bertahan hidup dan dimunculkan di setiap film Transformers, selain Optimus Prime.

Walau sering muncul di film, bahkan punya film spin-off sendiri, paling dikenal diantara Autobots yang lain, Bumblebee tetaplah Bumblebee. Bukan Optimus Prime ataupun Megatron. Sesering apapun Bumblebee muncul, sebesar apapun perjuangannya, sampai harus kehilangan suaranya, Bumblebee hanya akan jadi pemeran pendukung, sampai kapanpun Bumblebee bukanlah tokoh utama dalam saga Transformers. Peran itu tetap milik Optimus Prime. Optimus lah yang mengalahkan Megatron, Optimus lah yang mengalahkan Fallen, menggagalkan rencana Sentinel, membunuh Lockdown, dan menghentikan planet Cybertron jatuh ke Bumi.

Tapi semuanya dengan bantuan Autobots. Dan tentunya berkat adanya Bumblebee.

Ketika melawan Megatron, Bumblebee ditangkap dan kehilangan kakinya. Ketika melawan Fallen dan Sentinel, Bumblebee mati-matian melindungi Sam Witwicky. Ketika Optimus membunuh Lockdown, Bumblebee satu-satunya Autobots yang ada bersamanya. Ketika menghentikan Cybertron menabrak Bumi, Bumblebee yang menembak mati Quintessa.

Bumblebee adalah tokoh pendamping. Bukan tokoh utama.

Bumblebee adalah bukti bahwa ungkapan “Kita adalah orang jahat di cerita orang lain” tidak selalu benar. Dalam cerita Transformers, cerita “milik” Optimus Prime, Bumblebee bahkan bisa berbuat banyak.

Ada ungkapan yang mengatakan bahwa “Kita adalah tokoh utama dalam cerita kita masing-masing“. Memilih hidup seperti Bumblebee berarti memilih hidup dengan cara berbeda. Bukan dengan menjadi tokoh utama dalam hidup kita sendiri, melainkan menjadi tokoh pendamping di film orang lain. Bumblebee memperlihatkan bagaimana caranya.

Menjadi tokoh pendamping di film Transformers, di cerita milik Optimus Prime dan Megatron, Bumblebee menunjukkan bahwa menjadi tokoh pendamping tidak selamanya buruk. Tanpa Bumblebee, film Transformers tidak akan semenarik ini, Transformers tidak akan seterkenal ini, pertempuran Autobots melawan Decepticon tidak akan seseru ini, dan tanpa Bumblebee, Optimus Prime tidak mungkin bisa menang melawan Decepticon dan menyelamatkan Bumi.

Memilih menjadi tokoh pendamping seperti Bumblebee tidak selalu lebih mudah daripada menjadi tokoh utama. Menjadi tokoh pendamping seperti Bumblebee berarti hidup dibawah bayang-bayang tokoh utama,  menjadi tokoh yang selalu mendampingi tokoh utama. Bumblebee yang selalu ada, Bumblebee yang selalu setia.
Bumblebee menunjukkan bahwa menjadi tokoh pendamping di film orang lain bisa jadi alternatif. Jika dirasa menjadi tokoh utama di cerita milik kita sendiri masih terlalu berat, menjadi  Superhero bagi diri sendiri tak kunjung mampu,  menjadi Optimus Prime yang mengalahkan Megatron masih terlampau jauh, kita bisa menjadi seperti Bumblebee. Bumblebee yang selalu jadi kepercayaan Optimus Prime.

Dari Bumblebee kita belajar bahwa menjadi tokoh utama di cerita sendiri memang penting, mewujudkan harapan kita sendiri memang hal yang hebat, tapi memberikan orang lain harapan, dan jadi bagian dari harapan mereka, itu hal yang jauh lebih hebat.

Sting like a Bee!

Tinggalkan komentar