Eyang
Sebab eyang alergi sepi
Eyang menghunus remot tv
Untuk membunuh bosan
Hari ini eyang sarapan berita kecelakaan
Makan siangnya gosip artis ibu kota
Malamnya eyang tidak makan
Perutnya kenyang mencamil iklan
Taat Prokes
Matahari sedang tidak bersemangat
Matahari bangun kesiangan sebab hari ini orang-orang WFH
Matahari benci WFH sebab jadi tidak bisa memeluk manusia yang berangkat kerja
Matahari rindu manusia-manusia WFO
Sebagian manusia yang WFH merindukan matahari, sebagian yang lain merindukan WFO
Matahari selalu menjaga jarak, sebab matahari taat prokes
Korban Perang
Anak itu membantu ibunya yang seorang pemulung profesional, mengumpulkan botol-botol plastik dari rumah ke rumah
“Ibu, kenapa kita tidak kunjung kaya?”, sambil meraih satu botol plastik
“Kamu tau sendiri, sekarang cari botol plastik susah”
“Kenapa botol plastik langka, Bu?”
“Orang-orang sedang perang melawan plastik”
“Kenapa mereka berperang melawan plastik?
“Karena orang-orang mulai go green”
Lembur
Sebulan lebih aku sibuk kuliah
Mengerjakan tugas dan masa depan
Aku lupa merindukanmu
Aku mau libur
Besok aku libur
Besok aku lembur merindukanmu
Seluas Senyum Ibu
Duniaku hanya seluas senyum ibu
Di tempat yang ibu tidak senyum
maka aku tidak hidup
Duniaku hanya sebatas senyum ibu
Di waktu yang ibu tidak senyum
Maka aku harus mati
Duniaku hanya seluas senyum ibu
Di dunia yang tidak bikin ibu senyum
Aku akan bakar dunia
Dan bikin dunia sendiri buat ibu
Pantura
Seminggu lebih tidak mengonsumsi senyummu
Aku kehilangan kemampuan menulis puisi
Jari-jariku kaku seperti karang
Pikrianku berlabuh bersama puluhan kapal nelayan
Senyumku serupa pantai utara, sama-sama tidak menyenangkan
dan gembiraku surut seiring gelombang
Di depanku terhampar laut, tapi aku memilih tenggelam ditelan rindu
Isi Ulang
Aku bertamu ke rumahmu
Membawa sebungkus martabak dan secangkir air terjun
Aku tahu kamu jarang piknik
Ini kubawakan sekresek akhir pekan
Lekas habiskan sebelum burung-burung risau hinggap lagi dikepalamu
Jangan sedih! seperti galon, bahagia bisa diisi ulang
Ditipu Waktu
Naas memang nasib warga negara
Babak belur ditipu pejabat
Masih harus merana ditipu waktu
Berduyun2 menabung rindu
Berbungah2 mengharap temu
Sedih
Berikut adalah hal-hal yg jarang aku lakukan:
-mandi sore
-makan 3x sehari
-mengunjungi mama dan ayah di whatsapp
Hari Keramas
Hari ini adalah hari keramas
Ritual mengusir ketombe dan bayang-bayang dirimu
Ritual memanjangkan angan-angan
Sambil menyanyikan lagu Here Comes the Sun milik The Beatles
Dibagian doo-doo-doo-doo, aku membilas sampo
Mengantarnya menuju selokan dengan tujuan laut
Berkumpul bersama berliter-liter bayang-bayang dirimu
Hasil keramas pekan lalu dan pekan-pekan sebelumnya
Resep Mudah
Merindukanmu adalah bagian dari proses produksi puisi
Pertama-tama, kita hangatkan ingatan bahagia tentangmu
Kemudian tambahkan satu sendok teh perasaan
Sambil tunggu mendidih, taburkan sedikit senyum,
Jangan terlalu banyak, nanti terlalu manis
Masukkan sedikit susu, karena itu favoritmu
Tambahkan wortel serta kubis, karena apapun yang terpenting tetap kesehatanmu
Terakhir, sajikan sambil memandang sepasang matamu
Hari Raya Seafood
Pulang melaut, dengan berat hati sang nelayan menyerahkan hasil tangkapannya kepada sang anak
"Maaf nak, di laut tidak ada toko mainan"
Sang anak berdiri setegap karang di ambang pintu
Ia tersenyum. Diraihnya kerang-kerang hijau, digenggamnya ikan-ikan laut
Sambil berterima kasih, dituliskannya masa depan dengan tinta cumi-cumi
Lowongan Hujan
Tadi pagi aku bergosip dengan matahari Ngomongin hujan yang jarang mampir Kata matahari, hujan sedang mengurus surat lamaran kerja Di banyak tempat hujan ditolak pawang Di banyak tempat lain hujan dicaci maki Karena mengganggu pertandingan voli Kata matahari, hujan butuh lowongan "Tolong carikan orang-orang sedih, hujan bersedia menemaninya tanpa dibayar"